Berkendara itu tak hanya sebatas gas,kopling, dan rem.
Masih banyak aturan dan norma yang berlaku di jalan raya. Oleh karena itu SIM (Surat Ijin Mengemudi) adalah tolok ukur kelayakan seseorang untuk mengendarai kenadaraan bermesin ini.
Sayang sekali perolehan ijin ini terkesan mudah dan sepele, sehingga dengan mudah pengguna yang tidak memenuhi standart mampu lolos menggunakan kenadaraan secara bebas.
Menyeramkan ketika melihat anak kecil usia 10 tahun memebawa sepeda motor dan memacunya hingga berjalan kencang di jalan raya. Kalo diperkirakan berat badan si anak hanya sepertiga dari motor tersebut, ini berdampak akanadanya kurang kontrol dari si anak jika terjadi sesuatu di jalan nantinya.
Satu lagi mungkin sebuah pesan toleransi.\
Bukan hanya agama saja yang ada toleransi namun juga di jalan. Logika jika kita main asala sikat dan tidak mepertimbangkan pengendara lain adalha tindalan yang salah. Maka dari itu toleransi dalam berkendara adalah sikap yang wajib di budayakan.
Simple dengan hanya memepersilahkan mobil yang akan belok jalan terlebih dahulu, menghargai pejalan kaki yang akan menyebarang, dan membiarkan yang lebih cepat untuk jalan duluan.
Semua sebenarnya akan berdampak pada kelancaran jalan.
Sebuah kisah yang mungkin sering dialami.
***
Ketika dijalan mobil di depan kita berhenti, secara logika kita berpikir pasti ada suatu hal yang membuatnya berhenti. Namun dalam keadaan terburu-buru kita akan mencari celah dan mendahului. Siapa disangka alasan mobil depan kita tadi adalah adanya penyebrang jalan, dan karena kita telah memacu dengan lumayan cepat terlambat untuk menyadari ada orang di depan kita sedang menyebrang dan akhirnya terjadilah hal yang tidak kita inginkan.
***
Etika
berkendara itu perlu. Tujuannya adalah untuk menghormati, menghargai
dan menjaga keselamatan orang lain. Kebanyakan pemakai jalan jarang yang
punya motto sedia payung sebelum hujan, biasanya kehujanan dulu baru
pakai payung. Nah, demikian pula dengan pengendara sepeda motor yang
belum beretika, kalau belum kejadian belum jera.
Siapapun pasti
tidak akan pernah mengharapkan celaka. Lalu solusinya bagaimana? Tentu
saja dimulai dari diri kita sendiri. Adapun tips-tips untuk meminimalkan
kejadian yang tidak menyenangkan saat berkendara seperti celaka atau
mencelakakan orang lain adalah:
1. Pastikan kondisi fisik dan jiwa yang sehat, lakukan pemanasan sebelum berangkat ke tujuan
2. Pastikan sepeda motor yang akan digunakan benar-benar siap selama
dalam perjalanan, mulai dari kesiapan kondisi mesin kendaraan, ban, rem,
kopling, oli, handle gas, lampu depan, lampu rem, sign, rantai, busi,
bahan bakar dan surat-surat (SIM dan STNK).
3. Gunakanlah helm
full face atau helm standar (SNI) baik bagi pengemudi maupun
pembonceng. Memakai kacamata dengan UV (Ultra Violet) protection di
siang hari agar tidak silau dan pandangan mata lebih jelas.
4.
Menyangkut kemungkinan perubahan cuaca, pengendara sepeda motor harus
mempersiapkan jaket, sepatu, body protector, sarung tangan, kacamata dan
jas hujan.
5. Bagi pembonceng wanita, sebaiknya tidak duduk menyamping melainkan harus menghadap ke depan.
6. Untuk menyeberang pastikan lalu lintas aman, barulah menyeberang.
7. Perjalanan di kota kecepatan tidak lebih dari 60km/jam, jangan
berjalan dengan zig-zag, apalagi jika memboncengkan balita atau orang
tua.
8. Jangan membawa muatan yang melebihi ketentuan (lebih dari 2 Orang).
9. Patuhilah rambu-rambu lalu lintas sepanjang rute perjalanan dan etika berlalu lintas.
10. Nyalakan lampu utama pada siang hari dan gunakan lajur jalan paling kiri.
11. Hal yang tak kalah penting adalah berdoa memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebelum mengawali perjalanan.
Kita tidak pernah tahu dan tidak pernah mau celaka, tetapi kalau bisa
dicegah kenapa tidak? Disiplin berlalu lintas bukan hanya milik Petugas
Kepolisian tetapi milik kita semua agar selamat sampai di tujuan.
# NTMC Korlantas Polri
0 komentar:
Posting Komentar