Rabu, 04 Januari 2012

Tumbuhan hijau yang semula terlihat hijau dan ratusan rumah-rumah penduduk yang bermacam-macam bentuknya,warnanya,kini semua terlihat sama ABU-ABU.
Beberapa waktu yang lalu sebuah bencana yang menggemparkan Bumi Pertiwi,ya Bencana Merapi dating menyapa Negara Indah nan subur ini.Wilayah bumi Indonesia kita berada pada lokasi gunung berapi yang paling dikenali adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire). Busur Cincin Api Pasifik merupakan garis bergeseknya antara dua lempengan tektonik..Gunung-gunung  yang memang sering aktif untuk kali ini benar-benar meluapkan kemarahannyauSalah satunya Gnung Merapi.Awan panas dari mulutnya telah memakan banyak korban,diantaranya penduduk,hewan ternak,sawah,rumah terlahap dengan mudah dalam hitungan hari.
Jadi tak heran jika ribuan penduduk penghuni lereng gunung ini berbondong-bondong mengungsi.Namun ada juga beberapa yang tetap bersikukuh untuk bertahan,seperti sang empu atau Juru Kunci Gunung Merapi,Mbah Marijan.Sebagai pemegang jabatan juru kunci dia merasa memahami gunung ini,hanya saja karena prediksinya salah beliau juga menjadi korban luapan awan panas Merapi.

Hingga sekarang Merapi masih meluapkan lahar dingin,meskipun awan panasnya sudah reda tetapi limpahan material dari Gunung ini yang terbawa oleh air hujan cukup merepotkan.Beberapa jembatan yang dilewati aliran ini hancur terserang derasnya aliran lahar dingin,sehinga jalur terputus dan mengganggau akses transportasi.
Ribuan warga yang semula memiliki lahan untuk digarap sekarang kebingungan meratapi nasib.Namun demi kelangsungan hidup mereka tak hanya menunggu bantuan dari pemerintah yang tak jelas dan kurang terarah.Sehingga mengerjakan hal apapun demi bisa menghasilkan sesuap nasi.
Namun mari terus bangkit,semua beban ini akan ditanggung bersama-sama,terus bangkit dan beusaha memperbaiki segala aspek kehidupan yang sempat hancur.Mari belajar untuk menyikapi segala hal dalam hidup ini.
Bencana bukanlah sebuah kutukan dari Sang Pencipta,jika kita mau berpikir semua ini adalah pertanda.Sebuah bukti atau peringatan bahawa alam ini tak diciptakan unuk manusia saja namun juga tempat tinggal berbagai macam makhluk hidup,sehingga kehidupan selaras dengan alam dan makhluk lainnya.Juga tak melupakan tentang kewajiban pokok kita sebagai makhluk untuk menyembah Sang Pemilik Alam Semesta.

0 komentar:

Posting Komentar