Tumbuhan hijau yang semula terlihat hijau dan ratusan
rumah-rumah penduduk yang bermacam-macam bentuknya,warnanya,kini semua terlihat
sama ABU-ABU.
Beberapa waktu yang lalu sebuah bencana yang menggemparkan
Bumi Pertiwi,ya Bencana Merapi dating menyapa Negara Indah nan subur ini.Wilayah
bumi Indonesia kita berada pada lokasi gunung berapi yang paling dikenali
adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire).
Busur Cincin Api Pasifik merupakan garis bergeseknya antara dua lempengan
tektonik..Gunung-gunung yang memang
sering aktif untuk kali ini benar-benar meluapkan kemarahannyauSalah satunya
Gnung Merapi.Awan panas dari mulutnya telah memakan banyak korban,diantaranya
penduduk,hewan ternak,sawah,rumah terlahap dengan mudah dalam hitungan hari.
Jadi tak heran jika ribuan penduduk penghuni lereng gunung
ini berbondong-bondong mengungsi.Namun ada juga beberapa yang tetap bersikukuh
untuk bertahan,seperti sang empu atau Juru Kunci Gunung Merapi,Mbah
Marijan.Sebagai pemegang jabatan juru kunci dia merasa memahami gunung
ini,hanya saja karena prediksinya salah beliau juga menjadi korban luapan awan
panas Merapi.
Hingga sekarang Merapi masih meluapkan lahar dingin,meskipun
awan panasnya sudah reda tetapi limpahan material dari Gunung ini yang terbawa
oleh air hujan cukup merepotkan.Beberapa jembatan yang dilewati aliran ini
hancur terserang derasnya aliran lahar dingin,sehinga jalur terputus dan
mengganggau akses transportasi.
Ribuan warga yang semula memiliki lahan untuk digarap
sekarang kebingungan meratapi nasib.Namun demi kelangsungan hidup mereka tak
hanya menunggu bantuan dari pemerintah yang tak jelas dan kurang
terarah.Sehingga mengerjakan hal apapun demi bisa menghasilkan sesuap nasi.
Namun mari terus bangkit,semua beban ini akan ditanggung
bersama-sama,terus bangkit dan beusaha memperbaiki segala aspek kehidupan yang
sempat hancur.Mari belajar untuk menyikapi segala hal dalam hidup ini.
Bencana bukanlah sebuah kutukan dari Sang Pencipta,jika kita
mau berpikir semua ini adalah pertanda.Sebuah bukti atau peringatan bahawa alam
ini tak diciptakan unuk manusia saja namun juga tempat tinggal berbagai macam
makhluk hidup,sehingga kehidupan selaras dengan alam dan makhluk lainnya.Juga
tak melupakan tentang kewajiban pokok kita sebagai makhluk untuk menyembah Sang
Pemilik Alam Semesta.
0 komentar:
Posting Komentar