Jatuh Untuk Bangkit
Pernah kah anda..ketika sudah berusaha yang terbaik namun tetap mendapat hasil yang biasa-biasa saja? Anda sudah berusaha memahami namun tidak juga dipahami? Merencanakan sesuatu namun hampir semuanya tidak sesuai yang anda harapkan?
Berkendara yang bermartabat
Etika berkendara itu perlu. Tujuannya adalah untuk menghormati, menghargai dan menjaga keselamatan orang lain. Kebanyakan pemakai jalan jarang yang punya motto sedia payung sebelum hujan, biasanya kehujanan dulu baru pakai payung. Nah, demikian pula dengan pengendara sepeda motor yang belum beretika, kalau belum kejadian belum jera.
Kamis, 17 November 2011
09.14
Dika's room of words
Tak kusangka sebungkus mie instan yang ku masak di penjual
mie ayam
Mampu berikan kesegaran yang luar biasa
Tak kusangka sebotol minuman mineral yang kuambil barang
jualan dengan label hutang
Mampu melepas dahaga dari kerongkongan ini
Tak kusangka dengan syukur mampu melepas kegelisahanku
Atas menipisnya saldo dompetku
Kegelisahan hanya butakan hidupku dari syukur
Setitik keraguan akan jalan rejeki dariNYA hanya buatku
gelisah akan materi
Hanya kepercayaan kapada NYA dan menyerahkan segaala urusan
kepada sang MAHA
Membuat hati ini lebih tenang,jiwa ini terasa nyaman
09.12
Dika's room of words
Ibu,ibu,ibu
Dalam kebanyakan ulasan pasti dikatakan
kita harus menghormati seorang ibu.Mengapa?pertanyaan yang terkesan
sepele tapi sanagt menggelikan gak sih?bukanya menyalahakan tapi
sebagian orang ternyata masih membutuhkan alasan mengapa kita harus
menghormati ibu.
Dan jawaban yang mungkin tepat untuk
menjawab pertanyaan ini adalah kerena ibumu yang mengandung
kita,melhirkan kita. Sudah cukupkah jawaban itu?Saya rasa jawaban
sesingkat itu takkan mampu menggambarkan tentang semua yang telah
beliau berikan kepada kita.
Sehingga wajar ada ungkapan “surga di
bawah telapak kaki ibu” ,namun tak berarti anda mencari pintu itu
dengan mengangkat telapak kaki beliau. Iya bukan hal itu yang akan
anda lakukan pastinya,tapi itu semua mengartikan dengan bakti kita
kepada beliau akan membawa kita kejalan surga yah..paling tidak
menuntun kita kearah sana.
Sungguh jika saat waktu senggang kita
berpikir sejenak membayangkan apa yang beliau alami dalam
mengandung,melahirkan,atau membesarkan kita semua terasa tak akan
mudah dibakas dengan Milyaran uang yang mampu kita dapatkan. Kita
tengok saja angka kematian ibu saat melahirkan,itu menggambarkan
untuk melahirkan kita para ibu mempertaruhkan nyawanya yang berharga.
Dan ketika kita lahir dia memberikan pelayanan 24 jam non
stop,service,pendidikan. Semua atas dasar cinta kasih yang
murni,sebuah cinta yang tulus datang dari dalam hati. Saya teringat
saat beliau melepas kepergian saya yang jauh. Air mata beliau
berlinangan,namun dengan konyolnya saya mebalasnya dengan
lelucon,namun tek keluar sedikitpun senyum dari beliau. Terasa jadi
orang bodoh saat itu,tak tahu apa yang beliau rasakan mungkin sebuah
kepedihan yang mendalam,sedih ditinggalkan seorang anak yang mereka
kasihi.
Sering juga pada acara prosesi
pernikahan seorang ibu menangis saat ada acara “sungkeman” yang
berarti mohon pamit karena akan membentuk sebuah keluarga baru dan
mungkin akan jauh dari dirinya.
Itulah ibu kasih sayangnya begitu
besar,begutu tulus,dan begitu murni. Dan saya sering mendapat nasehat
dari para guru,mereka mengatakan bahwa “jika kamu ingin sukses dan
jalan hidupmu lancar berbaktilah pada ibumu,dan sayangi beliau dengan
sepenuh hati”. Jangankan membantah mengatakan “ah..uh.” saja
tidak diperkenankan.
Jadi selagi masih ada
kesempatan,perbaiki kesalahan anda jangan buat beliu marah atau
kecewa sedikitpun. Muliakan beliau,buat hatina senantiasa bahagia
niscaya keridhaan beliau akan mempermudah jalan sukses anda dunia dan
akhirat. Penyesalan memang selalu datang terlambat namun lebih baik
menyesal dan memperbaiki kesalahan daripada tidak sama sekali.
Salam terkasih dariku ibu.
Jumat, 11 November 2011
09.44
Dika's room of words
“Duhh...kenapa ni hujan makin deras
aja sih..” ucap lelaki muda yang sedikit menggerutu. Mukanya yang
semula menjadi ceria mulai kembali muram lagi. Ya itu aku.
“Tapi...kalau aku tak
berangkat..tambah repot ntar..alamat potong gaji..TIDAKKK..”
Oke... kembali ku persiapkan
keberangkatan.Kuambil sepeda merah “second” alias bekas,pemberian
dari om ku yang jauuuhhh di sana.Perjalanan saja butuh 12 jam by bis
malam,makanya kupilih kata jauh yang “cukup” untuk mewakilinya.
Jas hujan..SIAP! Sepatu bungkus
plastik...SIAP! Bekal nasi...SIAP! Nggak ikhlas...??lhoh nggak nggak
gak boleh seberat apapun harus ku hadapi..
“Oke mom..adi berangkat...”meluncur
begitu saja dari mulutku.Padahal sih ku biasa panggil ibu atau
mak...tapi kali ini berbeda,karena aku akan berangkat menerjang
guyuran hujan yang lumayan leeeeebaat...hufh...Seandainya ada ember
berkapasitas 15 liter diletakkan di luar maka hanya dalam waktu 10
menit akan terisi penuh..nah lebat bukan.(penggambaran yang tidak
jelas...hehehe)
Kulihat di mata beliau ada perasaan tak
tega melihat apa yang akan ku hadapi,sampai belaiau sempat
membujukku.
“wes to..gak usah berangkat,hujan
deras gini...”dengan bahasa ibu yang terucap sangat lembut,hingga
sempat aku ingin menuruti kata beliau.Tapi...POTONG GAJI
oh..NO..membuatku menjadi memilih nekat.
“Tenang bu...gak papa ko..santai
saja..”kucoba kata ini untuk membuat menenangkan beliau.Jujur
sebenarnya ada rasa malas berangkat tapi bagaimana lagi,bagiku
tanggung jawab tidak bisa dialihkan begitu saja kecuali benar-benar
mendadak dan mendesak.
Benar-benar deras tapi tak ada solusi
lain hanya TERJANG.
“Hufh...oke siap...”sekali lagi
kumantapkan niat,dengan memabyanhgkan apa yang akan ku terjang nanti
semua terasa hambar. Dan it's show time...
“Bu berangkat
ya..Assalamu'alaikum”sambil kuucapkan salam dan kucium tangan
beliau,meski masih ada rasa tak tega dari beliau tapi dengan seolah
tegar ku pancarkan kepercayaan diri
agar rasa khawatir beliau agak
berkurang.
Guyuran air hujan terasa tusukan lidi
atau benda tumpul kurasakan dengan efek kecepatan kayuhan sepedaku
yang berharap cepat sampai ke tujuan. Dalam guyuran hujan yang cukup
lebat itu pikiranku tak berhenti berpikir dan terus memberikan
semangat.Mencoba mendamaikan diri ini dengan keadaan yang mungkin
terasa sangat berat.
Mengapa aku harus mengalami ini.
Terasa tak adil untukku,sedangkan orang lain yang tak sebaik aku
mendapat kemudahan dan jalan yang lebih ringan. Tapi aku yang sering
beribadah dan tak lupa beramal baik,terasa dalam kesusahan. Seketika
itu juga ada sebuah suara hati dalam hatiku berbisik mengingatkan.
“Mungkin aku tahu kenapa untuk
mendapatkan sebuah benda yang indah bagus dan indah selalu dibayar
dengan harga mahal,semua karena harga yang harus di bayar untuk
memproses benda itu menjadi barang yang indah...dan jika ini harga
yang harus dibayar untuk mendapatkan hidup yang lebih baik,sebuah
harga untuk kesuksesan di masa depan,aku rela mebayarnya ribuan kali
pun akan kubayar,demi anak-anakku kelak agar tak merasakan yang aku
rasakan seperti ini. Demi hari-hari indah yang akan kujalani dengan
anak dan istriku,demi lembaran yang bewarna akan kususun warna itu
satu persatu mulai saat ini,demi sebuah pribadi yang lebih bijak
serta tangguh dalam menjadi pemimpin.”linangan air mata ini
mengalir,air mata yang keluar pada saat sedih,terpuruk,dan
kebahagiaan yang timbul dalam kondisi mendamaikna diri dengan keadaan
dan menguatkan.
“DEMI SEMUA ITU AKAN KU BAYAR
BERAPAPUN HARGANYA...”Kata itu terlontar dari lidah yang menahan
masuknya air hujan,kata yang tercurah dalam kondisi yang
terpuruk,kata yang penuh dengan emosi positif uantuk berjuang menuju
sebuah kehidupan,hidup yang lebih aik,hidup yang lebih hidup.
Sebuah masa depan yang diimpikan.
Minggu, 06 November 2011
Kamis, 27 Oktober 2011
07.28
Dika's room of words
Sejenak berlari
sejenak berhenti
terlintas untuk tak lanjutkan lagi
langkah-langkah yang berat terus membayangi
tapi bunga mimpi taburkan harumnya
harum benang sari semangat
harum kelopak kemenangan
kembali bangitkan
untuk terus percaya
terus berdiri
terkadang berlari
demi sebuah mimpi
"SEMUA AKAN KUHADAPI"
Jumat, 21 Oktober 2011
22.24
Dika's room of words
Kemana,kemana,kemana,ku harus mencari dimana?
Apakah anda tahu lagu siapa ini?ya benar,akhir-akhir ini lagu-lagu ini sangat hits sebagai RBT atau download lagu yang masih jadi favorit,tapi yang akan kita bahas bukan tentang lagu tersebut atau penyanyinya. Namun yang akan kita bahas tuntas berkaitan tentang syairnya.
Dimana?apakah pertanyaan itu pernah terlintas pada diri anda?
Maaf bukan tujuan anda akan pergi kemana,tapi kemana anda akan melangakah?seprti apa harapan anda untuk masa depan?Dan yang paling penting anda ingin menjadi yang lebih baikkah atau enjoy saja dengan yang sudah ada atau dalam artian biasa saja?
Ya.Hidup adalah pilihan,anda yang menentukan d imana anda akan datang,di mana tujuan akhir hidup anda,dan di mana tempat anda berdiri.Maka saat ini adalah hasil dari pilihan anda sendiri bukan orang lain.Begitu juga untuk langkah selanjutnya anda sendiri yang memilih kemana.
Tentunya seseorang pasti memiliki harapan bahwa kehidupan yang akan datang menjadi yang lebih baik.Sebuah harapan yang tidak muluk-muluk bukan?Namun bukan berarti sangat mudah untuk terwujud.Karena segala sesuatu dalam kehidupan ini butuh perjuangan.Nah itu juga kembali kepada kapasitas tujuannya semakin tinggi tujuan,keinginan,atau impian anda,semakin berat juga tantangan yang akan anda hadapi.
Harapan.Untuk anda yang sedang meraih impian,cita-cita,keinginan jangan pernah menyerah kerena selama masih ada harapan segala sesuatu bisa anda raih. Bukan berarti ketika anda tak melihat harapan di depan anda menjadi saat yang tepat untuk berhenti berharap. Harapan bukan hanya sebuah benda yang tergeletak dan ketika kita melihat dapat kita ambil.Tapi harapan bisa seperti makhluk halus yang hanya menampakkan diri kepada beberapa orang,harapan bisa seperti benda sebesar gundu yang terselip di bawah meja sehingga untuk mengambilanya perlu upaya,harapan bisa seperti kelapa yang perlu pemanjat ahli untuk memetiknya.
“Man jadda wa jada”Sebuah kata-kata yang masih terngiang di kepala saya,yang mengartikan “Barang siapa bersungguh-sungguh pasti dapat”. Dalam terjemahan kamus ribuan kata di kepala saya mengambil kesimpulan “Jika kita bersungguh-sungguh maka kita akan berhasil”. Bisa dibilang harapan bukan hal yang kita tunggu tapi kita ciptakan dan kita pergunakan. Dan faktor yang terpenting adalah percaya,dengan kepercayaan adanya harapan maka kita akan menemukannya.
Jangan pernah berhenti berharap,jangan pernah berhenti bermimpi dan jangan lupa untuk terus berusaha mewujudkannya.Jadikan harapan anda untuk membuat hidup lebih baik. Dan hilangkan niat membuang harapan anda,dan terus kejar apa yang anda percayai,untuk hasil serahkan kepada Sang Maha Berkehendak. Simpan harapan anda dalam benak jadikan sekokoh batu karang dan wujudkan.
Senin, 03 Oktober 2011
10.44
Dika's room of words
Bob Sadino adalah salah satu sosok pengusaha sukses yang memulai usahanya benar-benar dari bawah dan bukan berasal dari keluarga wirausaha. Bob berwirausaha karena “kepepet”, selepas SMA tahun 1953, ia bekerja di Unilever kemudian masuk ke Fakultas Hukum UI karena terbawa oleh teman-temannya selama beberapa bulan. Kemudian dia bekerja pada McLain and Watson Coy, sejak 1958 selama 9 tahun berkelana di Amsterdam dan Hamburg.
Setelah menikah, Bob dan istri memutuskan menetap di Indonesia dan emulai tahap ketidaknyamanan untuk hidup miskin, padahal waktu itu strinya bergaji besar. Hal ini karena ia berprinsip bahwa dalam keluarga, laki-laki adalah pemimpin, dan ia pun bertekad untuk tidak jadi pegawai dan berada di bawah perintah orang sejak saat itu ia pun bekerja apa saja mulai dari sopir taksi hingga mobilnya tertubruk dan hancur , kemudian kuli bangunan dengan upah Rp 100 per hari.
Suatu hari seorang temannya mengajaknya untuk memelihara ayam untuk mengatasi depresi yang dialaminya,dari memelihara ayam tsb ia terinspirasi bahwa kalau ayam saja bisa memperjuangkan hidup, bisa mencapai target berat badan, dan bertelur,tentunya manusia pun juga bisa, sejak saat itulah ia mulai berwirausaha. Pada awalnya sebagai peternak ayam, Bob menjual telor beberapa kilogram per hari bersama istrinya. Dalam satu setengah tahun, dia sudah banyak relasi karena menjaga kualitas dagangan,dengan kemampuannya berbahasa asing, ia berhasil mendapatkan pelanggan orang-orang asing yang banyak tinggal di kawasan Kemang, tempat tinggal Bob ketika itu.Selama menjual tidak jarang dia dan istrinya dimaki-maki oleh pelanggan bahkan oleh seorang babu.
Namun Bob segera sadar kalo dia adalah pemberi service dan berkewajiban memberi pelayanan yang baik, sejak saat itulah dia mengalami titik balik dalam sikap hidupnya dari seorang feodal menjadi servant, yang ia anggap sebagai modal kekuatan yang luar biasa yang pernah ia miliki.
Usaha Bob pun berkembang menjadi supermarket, kemudian dia pun juga menjual garam,merica, sehingga menjadi makanan.Om Bob pun akhirnya merambah ke agribisnis khususnya holtikultura, mengelola kebun-kebun yang banyak berisi sayur mayur konsumsi orang-orang Jepang dan Eropa dia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah untuk memenuhi.
Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diimbangi kegagalan, perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira orang, dia sering berjumpalitan dan jungkir balik dalam usahanya. Baginya uang adalah nomer sekian, yang penting adalah kemauan, komitmen tinggi, dan selalu bisa menemukan dan berani mengambil peluang. Bob berkesimpulan bahwa saat melaksanakan sesuatu pikiran kita berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, apa yang ada pada diri kita adalah pengembangan dari apa yang telah kita lakukan. Dunia ini terlampau indah untuk dirusak, hanya untuk kekecewaan karena seseorang tidak ,mencapai sesuatu yang sudah direncanakan.Kelemahan banyak orang adalah terlalu banyak mikir membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah, yang penting adalah action. Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke lapangan, setelah mengalami jatuh bangun, akhirnya Bob trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman yang selalu dimulai dari ilmu dulu, baru praktek lalu menjadi terampil dan professional.
Menurut pengamatan Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu berpikir dan bertindak serba canggih, bersikap arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain. Om Bob selalu luwes terhadap pelanggan dan mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan, sehingga dengan sikapnya tersebut Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelangan akan membawa kepuasan pribadinya untuk itu ia selalu berusaha melayani klien sebaik-baiknya. Bob menganggap bahwa perusahaannya adalah keluarga, semua anggota keluarga Kem harus saling menghargai, tidak ada yang utama,semuanya punya fungsi dan kekuatan sendiri-sendiri.
10.42
Dika's room of words
Kisah sukses usaha yang dimulai dari nol, lalu menuai sukses, mungkin bukan hal baru. Berwirausaha dari nol bukanlah sebuah perkara mudah.
Di tengah jalan, selalu saja muncul berbagai rintangan. Tetapi kisah perjalanan bisnis mereka yang merintis usaha dari nol kemudian mencapai sukses tetap menarik untuk disimak. Terlebih jika kisah tersebut dilakoni mereka yang berusia muda. Lantas, apa rahasia sukses para pengusaha muda?
Meminjam istilah Jennie S Bev, penulis juga pengajar asal Indonesia yang bermukim di California, Amerika Serikat (AS) dalam pengantar buku Kumpulan Kisah Para Pengusaha Muda yang Sukses Berbisnis dari Nol, Rahasia Jadi Entrepreneur Muda (DAR! Mizan, 2008) karya Faif Yusuf, untuk berwirausaha sebenarnya sangat mudah, yaitu dengan meningkatkan mindset dan mulai membuka bisnis sendiri.
Dalam pandangan Jennie, setiap orang adalah personifikasi sukses itu sendiri. Sebab, success is a mindset, it is not a journey or destination (sukses adalah cara berpikir atau bersikap, bukan perjalanan maupun tujuan). Tetapi anggapan di masyarakat masih lazim ditemukan bahwa berwirausaha identik dengan para pengusaha besar dan mapan. Tidak jarang pula yang beranggapan bahwa wirausaha semata-mata hanya untuk mengejar kekayaan.
Itu sebabnya, jika berbicara tentang sosok pengusaha sukses, yang selalu dijadikan barometer adalah bagaimana para pengusaha itu menciptakan kekayaan melimpah melalui bisnis yang dibangun. Padahal tidak selalu demikian. Menurut pengusaha muda ternama, Sandiaga Salahudin Uno, keberanian dan optimisme merupakan modal awal yang harus dimiliki seseorang untuk menekuni wirausaha.
Setelah itu, kata pria yang kerap disapa Sandi ini, memilih usaha sesuai minat dan bakat dengan melihat peluang di pasar. Dengan minat yang besar, akan timbul gairah dan semangat menjalani, memelihara, dan membesarkannya.
“Terakhir, just do it now. Jangan terlalu berhitung, putuskan, mulai, dan kerjakan sekarang juga!” ungkap mantan Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) periode 2005-2008 ini. Optimisme yang diungkapkan Sandi tampaknya menjadi modal utama sejumlah pengusaha muda sukses. Sebut saja Henry Indraguna, pemilik The Auto Bridal Indonesia, tempat cuci mobil “busa salju”.
Sebelum mendirikan tempat cuci mobil yang kini beromzet Rp7,5 miliar per bulan,pria kelahiran Bandung,28 Agustus 1973 ,ini jatuh bangun dalam berusaha. Berbagai bentuk usaha dijalaninya, tetapi berkali-kali juga dia bangkrut dan kembali ke titik nol. Pria lulusan Universitas Maranatha Bandung yang semasa kuliah pernah berjualan ayam goreng ini pernah menjadi salesman berbagai produk elektronik hingga mainan.
Dia pernah menjadi salesman besar produk mainan asal China yang menyuplai ke beberapa toko mainan di Bandung. Bahkan, seusai lulus kuliah Henry pernah dipercaya mendistribusikan kartu chip Telkom senilai Rp20 miliar. Tetapi hasil kerja kerasnya lindap dalam sekejap akibat kebiasaannya berfoya-foya. Kebiasaan buruk itu pun sirna setelah dia menikahi Fangky Christina pada 2003.
Berkat ide membuka usaha cuci mobil dari mertuanya dengan bermodalkan Rp150 juta, dia mulai membuka usaha cuci mobil pada akhir 2003. “Jumlah ini sebenarnya cukup kecil untuk membuka usaha,” ujar Henry. Dari modal sebesar itu, Rp35 juta dia gunakan untuk menyewa tempat seharga Rp75 juta. Sisanya dibayar setelah tiga bulan usahanya berjalan.
Sisa dari modal untuk peralatan. Tetapi Henry terpaksa berutang untuk menutupi kekurangan biaya peralatan. Pada awalnya usaha Henry kurang diminati masyarakat. Tetapi bagi Henry hal itu adalah part of game yang harus dilaluinya. Keinginannya untuk mengubah citra tempat cuci mobil, yang kotor menjadi bersih dan nyaman, diwujudkan dengan inovasi cuci salju lewat The Auto Bridal.
Henry pun terus melakukan inovasi dalam bisnisnya mulai cuci mobil es krim, salon mobil, motor bridal. Setiap bulan, The Auto Bridal Indonesia minimal melayani 120.000 mobil dengan ongkos cuci Rp35 ribu per mobil.
“Biasanya keuntungan yang didapat 100 persen dari modal,” papar Henry. Henry meraih penghargaan Outstanding Entrepreneurship Award Asia Pacific Entrepreneurship Award (AFEA) 2008. The Auto Bridal Indonesia saat ini sudah mempunyai 84 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Henry kini sedang berupaya melebarkan sayap bisnisnya ke negeri jiran Malaysia.
Kisah sukses lainnya ditunjukkan Yesaya Surya Widjaya, pemilik PT Raja Baksomas Mandiri yang kini sudah memiliki 14 restoran dan 40 mitra. Yesaya, pria peraih master lulusan Hawaii Pacific University bidang komputer, mengembangkan bakso dan makanan beku (frozen food) dengan aneka rasa seafood. Yesaya awalnya hanya menjalankan bisnis orangtuanya yang dibangun pada 1982.
Karena sering membantu melayani pelanggan sejak kecil, pria kelahiran Jakarta, 31 Januari 1971, ini sangat akrab dengan dunia kuliner. Setelah menamatkan pendidikan S-2 pada 1998, Yesaya mulai mempelajari manajemen kerja restoran. Dari situlah dia mengamati kegemaran masyarakat terhadap selera makan yang akhirnya menginspirasi mengembangkan usaha bakso dengan aneka rasa.
Pada 2002 dia mulai membuka gerai baksonya secara serius dengan bendera PT Raja Baksomas Mandiri. Awalnya dia membuka lima gerai di kawasan Dunia Fantasi, Ancol, Jakarta Utara, dan satu gerai di Kemayoran. Untuk membuka gerai di Kemayoran, Yesaya dibantu modal dari orangtuanya sebesar Rp55 juta.Yesaya juga berinovasi dengan membuat makanan beku.
Kini, lewat usahanya,Yesaya bisa meraih omzet Rp200 juta per bulan. Kisah-kisah sukses yang ditunjukkan Henry dan Yesaya seperti juga diungkapkan Faif dalam bukunya. Keberhasilan berwirausaha tidaklah semata-mata dinilai dari seberapa berhasil seseorang mengumpulkan kekayaan, tapi lebih bagaimana seseorang bisa membentuk, mendirikan, dan menjalankan usaha dari sesuatu yang tidak ada sebelumnya atau belum berjalan.
10.36
Dika's room of words
Inilah kisah sukses dari kegigihan Kolonel Sanders, pendiri waralaba ayam goreng sukses terkenal KFC. Dia memulai kesuksessan ini di usia 66 tahun. Pensiunan angkatan darat Amerika ini tidak memiliki uang sepeser pun kecuali dari tunjangan hari tuanya, yang semakin menipis. Namun dia memiliki keahlian dalam memasak dan menawarkan resep masakannya ke lebih dari 1.000 restoran di negaranya. Kolonel Harland Sanders adalah pelopor Kentucky Fried Chicken atau KFC yang telah tumbuh menjadi salah satu yang terbesar dalam industri waralaba makanan siap saji di dunia.
Sosok Kolonel Sanders, bahkan kini menjadi simbol dari semangat sukses kewirausahaan. Dia lahir pada 9 September 1890 di Henryville, Indiana, namun baru mulai aktif dalam mewaralabakan bisnis ayamnya di usia 65 tahun. Di usia 6 tahun, ayahnya meninggal dan Ibunya sudah tidak mampu bekerja lagi sehingga Harland muda harus menjaga adik laki-lakinya yang baru berumur 3 tahun. Dengan kondisi ini ia harus memasak untuk keluarganya. Di masa ini dia sudah mulai menunjukkan kebolehannya.
Pada umur 7 tahun ia sudah pandai memasak di beberapa tempat memasak. Pada usia 10 tahun ia mendapatkan pekerjaan pertamanya didekat pertanian dengan gaji 2 dolar sebulan. Ketika berumur 12 tahun ibunya kembali menikah, sehingga ia meninggalkan rumah tempat tinggalnya untuk mendapatkan pekerjaan di pertanian di daerah Greenwood, Indiana. Selepas itu, ia berganti-ganti pekerjaan selama beberapa tahun.
Pertama, sebagai tukang parkir di usia 15 tahun di New Albany, Indiana dan kemudian menjadi tentara yang dikirim selama 6 bulan ke Kuba. Setelah itu ia menjadi petugas pemadam kebakaran, belajar ilmu hukum melalui korespondensi, praktik dalam pengadilan, asuransi, operator kapal feri, penjual ban, dan operator bengkel.
Di usia 40 tahun, Kolonel ini mulai memasak untuk orang yang bepergian yang singgah di bengkelnya di Corbin. Kolonel Sanders belum punya restoran pada saat itu. Ia menyajikan makanannya di ruang makan di bengkel tersebut. Karena semakin banyak orang yang datang ke tempatnya untuk makan, akhirnya ia pindah ke seberang jalan dekat penginapan dan restoran bisa menampung 142 orang.
Selama hampir 9 tahun ia menggunakan resep yang dibuatnya dengan teknik dasar memasak hingga saat ini. Citra Sander semakin baik. Gubernur Ruby Laffoon memberi penghargaan Kentucky Colonel pada tahun 1935 atas kontribusinya bagi negara bagian Cuisine. Dan pada tahun 1939, keberadaannya pertama kali terdaftar di Duncan Hines “Adventures in Good Eating.”
Semoga Bermanfaat.
Sabtu, 01 Oktober 2011
22.48
Dika's room of words
Ada seseorang saat melamar kerja, memungut sampah kertas di lantai ke dalam tong sampah, dan hal itu terlihat oleh peng-interview, dan dia mendapatkan pekerjaan tersebut.
Ternyata untuk memperoleh penghargaan sangat mudah, cukup memelihara kebiasaan yang baik.
Ada seorang anak menjadi murid di toko sepeda. Suatu saat ada seseorang yang mengantarkan sepeda rusak untuk diperbaiki di toko tersebut. Selain memperbaiki sepeda tersebut, si anak ini juga membersihkan sepeda hingga bersih mengkilap. Murid-murid lain menertawakan perbuatannya. Keesokan hari setelah sang empunya sepeda mengambil sepedanya, si adik kecil ditarik/diambil kerja di tempatnya.
Ternyata untuk menjadi orang yang berhasil sangat mudah, cukup punya inisiatif sedikit saja
Seorang anak berkata kepada ibunya: “Ibu hari ini sangat cantik.
Ibu menjawab: “Mengapa?
Anak menjawab: “Karena hari ini ibu sama sekali tidak marah-marah.
Ternyata untuk memiliki kecantikan sangatlah mudah, hanya perlu tidak marah-marah.
Seorang petani menyuruh anaknya setiap hari bekerja giat di sawah.
Temannya berkata: “Tidak perlu menyuruh anakmu bekerja keras, Tanamanmu tetap akan tumbuh dengan subur.
Petani menjawab: “Aku bukan sedang memupuk tanamanku, tapi aku sedang membina anakku.
Ternyata membina seorang anak sangat mudah, cukup membiarkan dia rajin bekerja.
Seorang pelatih bola berkata kepada muridnya: “Jika sebuah bola jatuh ke dalam rerumputan, bagaimana cara mencarinya?
Ada yang menjawab: “Cari mulai dari bagian tengah.” Ada pula yang menjawab: “Cari di rerumputan yang cekung ke dalam.” Dan ada yang menjawab: “Cari di rumput yang paling tinggi. Pelatih memberikan jawaban yang paling tepat: “Setapak demi setapak cari dari ujung rumput sebelah sini hingga ke rumput sebelah sana .
Ternyata jalan menuju keberhasilan sangat gampang, cukup melakukan segala sesuatunya setahap demi setahap secara berurutan, jangan meloncat-loncat.
Katak yang tinggal di sawah berkata kepada katak yang tinggal di pinggir jalan: “Tempatmu terlalu berbahaya, tinggallah denganku.”
Katak di pinggir jalan menjawab: “Aku sudah terbiasa, malas untuk pindah.”
Beberapa hari kemudian katak “sawah” menjenguk katak “pinggir jalan” dan menemukan bahwa si katak sudah mati dilindas mobil yang lewat.
Ternyata sangat mudah menggenggam nasib kita sendiri, cukup hindari kemalasan saja.
Ada segerombolan orang yang berjalan di padang pasir, semua berjalan dengan berat, sangat menderita, hanya satu orang yang berjalan dengan gembira. Ada yang bertanya: “Mengapa engkau begitu santai?”
Dia menjawab sambil tertawa: “Karena barang bawaan saya sedikit.”
Ternyata sangat mudah untuk memperoleh kegembiraan, cukup tidak serakah dan memiliki secukupnya saja
Ternyata untuk memperoleh penghargaan sangat mudah, cukup memelihara kebiasaan yang baik.
Ada seorang anak menjadi murid di toko sepeda. Suatu saat ada seseorang yang mengantarkan sepeda rusak untuk diperbaiki di toko tersebut. Selain memperbaiki sepeda tersebut, si anak ini juga membersihkan sepeda hingga bersih mengkilap. Murid-murid lain menertawakan perbuatannya. Keesokan hari setelah sang empunya sepeda mengambil sepedanya, si adik kecil ditarik/diambil kerja di tempatnya.
Ternyata untuk menjadi orang yang berhasil sangat mudah, cukup punya inisiatif sedikit saja
Seorang anak berkata kepada ibunya: “Ibu hari ini sangat cantik.
Ibu menjawab: “Mengapa?
Anak menjawab: “Karena hari ini ibu sama sekali tidak marah-marah.
Ternyata untuk memiliki kecantikan sangatlah mudah, hanya perlu tidak marah-marah.
Seorang petani menyuruh anaknya setiap hari bekerja giat di sawah.
Temannya berkata: “Tidak perlu menyuruh anakmu bekerja keras, Tanamanmu tetap akan tumbuh dengan subur.
Petani menjawab: “Aku bukan sedang memupuk tanamanku, tapi aku sedang membina anakku.
Ternyata membina seorang anak sangat mudah, cukup membiarkan dia rajin bekerja.
Seorang pelatih bola berkata kepada muridnya: “Jika sebuah bola jatuh ke dalam rerumputan, bagaimana cara mencarinya?
Ada yang menjawab: “Cari mulai dari bagian tengah.” Ada pula yang menjawab: “Cari di rerumputan yang cekung ke dalam.” Dan ada yang menjawab: “Cari di rumput yang paling tinggi. Pelatih memberikan jawaban yang paling tepat: “Setapak demi setapak cari dari ujung rumput sebelah sini hingga ke rumput sebelah sana .
Ternyata jalan menuju keberhasilan sangat gampang, cukup melakukan segala sesuatunya setahap demi setahap secara berurutan, jangan meloncat-loncat.
Katak yang tinggal di sawah berkata kepada katak yang tinggal di pinggir jalan: “Tempatmu terlalu berbahaya, tinggallah denganku.”
Katak di pinggir jalan menjawab: “Aku sudah terbiasa, malas untuk pindah.”
Beberapa hari kemudian katak “sawah” menjenguk katak “pinggir jalan” dan menemukan bahwa si katak sudah mati dilindas mobil yang lewat.
Ternyata sangat mudah menggenggam nasib kita sendiri, cukup hindari kemalasan saja.
Ada segerombolan orang yang berjalan di padang pasir, semua berjalan dengan berat, sangat menderita, hanya satu orang yang berjalan dengan gembira. Ada yang bertanya: “Mengapa engkau begitu santai?”
Dia menjawab sambil tertawa: “Karena barang bawaan saya sedikit.”
Ternyata sangat mudah untuk memperoleh kegembiraan, cukup tidak serakah dan memiliki secukupnya saja
Langganan:
Postingan (Atom)