Mobilitas sangatlah penting bagi setiap manusia dalam
konteks sempit,dan untuk suatau Negara untuk lebih luasnya.Jika tanpa adanya
tranportasi semua akan berjalan lebih lambat,perekonomian juga akan menjadi
lebih lambat dalam perkembangannya.
Hingga bukan hal yang aneh jika kenaikan harga BBM yang
menjadi energi atau Sumber tenaga alat transportasi akan turut mempengaruhi
harga barang-barang. Semua ini terjadi setiap barang yang membutuhkan distribusi
akan akan menggunkan jasa transportasi untuk menyampaikan dari produsen ke
konsumen atau para pedagang.
Dari berbagai alat transportasi angkutan umum adalah yang paling
dekat dengan rakyat.Untuk lebih fokus saya mengambil contoh angkot. Dalam
perkembangannya pun selama kurun waktu tertentu sangat signifikan. Dengan
berbagai warna,nomor yang terkadang akan berbeda setiap trayek dan
wilayah.Hanya saja seiring dengan peningkatan jumlah manusia dan pola pikir
mereka,angkot semaikn terpojok dengan peningkatan jumlah kendaraan bermotor.Hal
ini dipicu dari pemikiran “..daripada nunggu angkot yang tidak jelas
datangnya,sering ‘ngetem lama’,jalan dengan pelan dan terasa tidak bebas dalam
mobilitas kalau mengandalkan angkutan umum..”. Sehingga dari pada harus bayar
angkot orang lebih memilih untuk mengambil kredit motor.
Namun keadaan ini malah memicu perilaku para sopir angkot melakukan
tindakan yang kurang baik di jalan raya. Berikut tindakan para pengendara
angkot yang mungkin dinilai kurang baik bagi masyarakat:
Menaikkan dan menurunkan penumpang di sembarang
tempat
Kejadian ini sering kali
menyebabkan kemacetan,bayangkan saja dengan lebar jalan yang tidak seberapa
mereka tak jarang menaikkan dan menurunkan penumpang di tempat yang kurang
tepat. Mungkin juga bukan sepenuhnya salah para sopir itu,namun kemungkinan
juga itu permintaan para penumpang.
Berebut penumpang
Karena minimnya penumpang ini
menyebabyakan sesama angkot akan berebut penumpang,merekan akan berlomba
mendapatkan penumpang demi mengejar target setoran. Saling kejar-kejaran di
jalan dan katika ada penumpang yang melambaikan tangan di bahu jalan,seketika
juga mereka mengambil bahu jalan tanpa mempedulikan sesame angkot yang lebih
dekat.
Tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas
Ini tindakan yang paling berbahaya
ketika melhat ada penumpang para sopir angkot tidak sungkan untuk memberikan
maneuver-manuver yang hanya bisa dilakukan oleh pembalap yang pro. Namun ini
akan bebeda ketika maneuver itu dilakukan untuk mandapat penumpang,sehingga
seringkali membuat kendaraan di belakangnya terkejut hingga mengakibatkan
kecelakaan.
Kurangnya keamanan dan kenyamanan
Dalam beberapa kasus terjadi
pemerkosaan dalam angkot atau pelecehan dalam angkot ini. Tak jarang pelakunya
adalah sang sopir angkot. Ada juga rasa tidak nyaman ketika menaik kendaraan
roda empat ini,ya itu ketika jumlah penumpang dipaksakan untuk membuat kursi
‘benar-benar’ penuh,hingga akan salim berdempetan.
Hal-hal seperti tersebut di atas sering terjadi di sekitar
kita. Namun yang kenapa seolah-olah itu semua menjadi hal yang wajar bagi kita.
Bukankah seandainya itu semua bisa dibenahi akan menjadi alat transport yang
dekat dengan rakyat dan terkesan lebih elegan. Sehingga juga akan mengurangi
pengguna sepeda motor.
Berikut adalah sebuah ide yang saya pikirkan untuk mengatasi
beberapa masalah seputar transportasi yang paling dekat dengan rakyat ini.
Ø
Pembentukan Paguyuban atau Organisasi
Hal pertama yang menurut saya
penting adalah adanya wadah yang mampu mengkoordinasi semua kendaaan ini.
Disisi lain juga untuk menyamakan pikiran antara Pengusaha,pemerintah dan
rakyat yang menjadi konsumen. Setelah organisasi ada,tugas pemerintah,lebih
kususnya Dishub masuk untuk menjadi pemberi opini yang membangun. Penerapan
aturan-aturan juga perlu disosialisasikan oleh pihak yang berwenang.
Ø
Menyediakan halte angkot atau tempat
pemberhentian
Dengan adanya halte khusus atau
pemberhentian angkot,akan mengurangi pemberhentian di sembarang tempat. Namun hal
ini juga perlu adanya kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan lokasi tertentu
ini,dalam penggunaan jasa angkutan umum.
Ø
Penjadwalan jam lapangan
Yang sering kita lihat adalah banyaknya
angkot yang beroperasi,disisi laen malahan jumlah penumpang menurun. Maka
alangkah baiknya jika jumlah angkutan yang beroperasi ini di atur dengan sistem
ship. Anggap saja ada jadwal pagi dari pkl 05.00-13.00 dan siang pkl
13.00-21.00,selain akan mengurangi jumlah kendaraan di jalan raya dengan system
ini akan menambah penghasilan para pengusaha dan meminimkan biaya operasional.
Karena dari pengamatan terkadang angkutan umum hanya menampung beberapa orang
yang dirasa tidak akan menutup biaya operasiaonal.
Ø
Seragam dan pelatihan
Adanya seragam akan membuat para
sopir menjadi tampak rapi,dan juga membuat bukan sembarang orang bisa mengoperasikan
angkot. Karena seragam akan menjadi identitas mereka. Ditambah dengan ada
pelatihan dan penerapan Standart Operasional Pelayanan akan berdampak lebih
baik untuk kenyamanan dan kepuasan pelanggan.
Dengan tips-tips dari di atas
tentunya tidak akan mudah berjalan jika tanpa bantuan dari pihak-pihak terkait.
Dan tanpa ada kesadaran dari masyarakat juga hal ini tidak akan berjalan. Semua
ide-ide ini semoga menjadi inspirasi bagi daerah-daerah yang sedang mengalami
masalah yang serupa.
0 komentar:
Posting Komentar