Pagi yang lumayan mendung..Yahhh..nggak masalah,justru itu
yang ku cari.Soalnya jika terik mentari lagi gila-gilanya nih peluh bisa
bagaikan aliran sungai.
Hari ini rencana mau cari farfum buat ruangan.Tapi ada hal
menarik yang ku lihat hari ini.
Pung Li.
Eit bukan nama orang itu tuh tapi hanya sebuah ungkapan
“ungutan liar”.
Di lokasi yang sedang saya teliti cieehhh…saya satroni
adalah Pasar Bubar,saoalnya pasar ini hanya buka di hari minggu saja dan akan
selesei pada pkul 15.00 WIB kurang lebih. Pasar ini tak jarang menyebabkan
kemacetan yang lumyan parah. Setelah penelusuran yang sangat sangat mendalam
oleh saya sendiri ternyata hal ini diakibatkan oleh adanya juru pakir yang
membuat lahan di sebagian jalan. Hingga memakan ruas jalan yang seyogyanya
menjadi jalan umum.
Namun yang semakin menarik,masalah kemacetan karena lahan parkir
dadakan yang gak jelas itu bukannya di atasi malahan saat itu juaga ku pergoki
mobil Polisi menyambangi para juru parkir. Dan seolah sudah tahu sang juru
parkir memberikan uang yang di kepal-kepal(bermaksud menyembunyikan mungkin)
dan diserahkan kepada Petugas berseragam itu…
Sempat ku dengarkan percakapan para tukang parkir itu.
“Kok banyak amat ngasihnya..”jurpark(juru parkir) panggil
saja si A
“nggak papalah…4000 doank”jupark si B
Yah sebuah penampakan yang sangat disayangkan seorang oknum
penegak kedisiplinan meminta jatah dari Jupark liar yang secara tidak langsung
menjadi penyebab kemacetan.
Memang sih kata orang kalo sudah urusan duit “yang salah
bisa bener,yang bener bisa salah”.
Inilah sebuah gambaran yang sangat disayangkan bahwa penegak
hukum yang seharusnya menjadi teladan yang bersifat tegas,adil dan disiplin
malahan menjadi peminta-minta dan membiarkan kesemrawutan menjadi pemandangan
sehari-hari.
Dan juga apakah jumlah lembaran kertas keluaran bank BI
kurang cukup untuk membuat anak dan intri mereka terlepas dari kelaparan.
Sebegitu miskinkah mereka hingga meminta dari orang yang lebih kekurangan.
Semoga tidak semua para oknum berseragam seperti yang
kulihat hari ini..
Oh iya jadi ingat..beberapa tahun yang lalu saat kejadian
motorku di sita,seorang polisi yang mengurus STNK ku membantu untuk mengurus
pengambilan motor itu. Yang lebih membuat ku teringat adalah ketika akan
mengambil motor itu beliau meminjamkan helm untukku guna menuju SATLANTAS yang
jadi masalah ketika ku kembalikan dan helm itu hilang beliau bertanggung jawab
dan mengganti helm tersebut. Hal ini membuktikan masih ada POLISI yang berhati
baik.
Jadi kita harus optimis keadilan akan berdiri tegak di masa
depan.
Terima kasih kepada pak B A.
0 komentar:
Posting Komentar